Tokyo: Jepang terkenal sebagai negara yang rawan akan tsunami. Tahun lalu, tepatnya pada tanggal 11 Maret 2011, Jepang dilanda gempa 8,9 Ritcher dan tsunami dahsyat yang menelan banyak korban. Belajar dari pengalaman pahit itu, Jepang berusaha memberikan peringatan tsunami kepada warganya sesegera mungkin, yakni dengan memberikan pesan singkat atau SMS.
Sebenarnya, Badan Meteorologi Jepang sudah berupaya memperingatkan bahaya tsunami kepada warga di Timur Jepang sesegera mungkin usai gempa berkekuatan tinggi yang mengguncang pada 11 Maret 2011. Tapi listrik yang padam menghentikan beroperasinya jaringan televisi dan radio. Sehingga pesan tersebut tidak dapat
disampaikan.
Melihat hal tersebut, pemerintah Jepang mencoba lebih waspada akan datangnya tsunami. Seperti yang dikutip dalam laman NHK, Selasa (10/1), perusahaan telekomunikasi Jepang KDDI meluncurkan layanan program SMS tsunami kepala pelanggan ponsel. Pesan peringatan tsunami ini akan dikirim secara bersamaan untuk setiap pengguna ponsel di daerah pesisir yang paling rentan.
KDDI akan mulai mengirimkan peringatan evakuasi dari pemerintah daerah untuk beberapa pelanggan telepon selular pada akhir bulan ini. Layanan ini akan diperluas pada akhir Maret yang termasuk peringatan tsunami.
Sementara itu, Perusahaan NTT DOCOMO dan Softbank juga akan mengikuti langkah KDDI. Saat ini, kedua perusahaan sedang mempersiapkan layanan peringatan tsunami melaui e-mail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar