Pembeli China yang marah melempari toko produk unggulan Apple di Beijing dengan telur, dan aksi saling dorong terjadi ketika pelanggan diberi tahu toko tidak bisa memulai penjualan iPhone 4S sesuai jadwal.

Menurut laporan Reuters, Apple Jumat malam mengatakan, setelah gagal meluncurkan ponsel pintar itu di toko di distrik Sanlitun Beijing, perusahaan itu akan menghentikan sementara semua penjualan ritel iPhone terbaru di China.

Namun, Apple mengatakan, ponsel itu akan tersedia secara online melalui mitranya di China, Unicom, atau di reseller resmi Apple.

Baku hantam pecah sebelum fajar antara staf keamanan dengan pembeli. Bentrokan meletus saat banyak pembeli yang sudah menunggu dalam barisan semalaman dalam cuaca yang dingin, tiba-tiba pada pukul 07.00 pagi diberitahu bahwa ponsel tidak bisa jual sesuai rencana dan mereka harus pulang.

Polisi menyeret beberapa orang menjauh dan foto di blogosphere China seorang pria membawa telur mentah dalam sebuah tas platik sembari melemparkannya ke toko.

"Kami menderita karena kedinginan dan kelaparan," teriak seorang pria berusia 20 tahun kepada Televisi Reuters. "Mereka mengatakan tidak akan menjual kepada kami. Kenapa? Kenapa?"

iPhone terbaru Apple, dengan sejumlah fitur baru termasuk merespon perintah suara, telah dikenalkan di China dan 21 negara lainnya pada Jumat untuk antisipasi besar.

"Permintaan iPhone 4S telah luar biasa dan di toko kami di China telah terjual habis," kata Apple dalam sebuah pernyataan.

"Sayangnya kami tidak dapat membuka toko kami di Sanlitun karena pembali membludak dan untuk menjamin keamanan pelanggan kami dan karyawan, iPhone tidak akan tersedia di toko-toko ritel kami di Beijing dan Sanghai untuk saat ini," kata Apple.

CEO Apple, Tim Cook, mengatakan dalam satu pernyataan 4 Januari bahwa "respon pelanggan produk kami di China melebihi grafik. Dengan peluncuran di China...iPhone 4S akan tersedia di lebih 90 negara membuat peluncuran iPhone tercepat dari yang pernah kami lakukan."

Menurut Reuters, produk Apple sangat populer dengan pelanggan China, yang ingin menjadi pengadopsi awal dan yang pertama mendapatkan teknologi terbaru. Banyak di antara pelanggan di Beijing pada Jumat itu sepertinya calo yang berharap meraup iPhone untuk dijual kembali.

Calo merupakan pemandangan umum di luar toko Apple di China, menjual produk asli Apple, biasaya iPhone, dengan harga lebih tinggi kepada orang-orang yang tidak ingin mengantre di barisan atau khawatir toko kehabisan stok.

Di toko Sanlitun, orang yang muncul sebagai pekerja calo berada dalam barisan di kelompok 50, mengenakan topi dan sarung tangan yang sama, kata Huang, seorang pembeli. "Polisi berbicara dengan para pemimpin mereka."

Sedikitnya 1.000 orang telah dipekerjakan oleh calo untuk berdiri di baris antrean di toko Sanlitun, kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan.

Di toko Apple lainnya di distrik Xidan Beijing, iPhone 4S terjual dengan cepat. Toko itu telah menjual seluruh persediaan yang berjumlah 2.000 pada jam 9 pagi.

Di salah satu dari tiga toko Apple di Shanghai, Jin Long (24) mengatakan telah berada dalam antrean sejak pukul 2 siang Kamis, mendapatkan tiket yang didambakan yang memungkin ia untuk membeli sebuah iPhone baru.